RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
MTs DARUL ULUM SEMARANG
Mata Pelajaran : Al-Qur’an
Hadis
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Kebahagiaan
anak yatim adalah kebahagiaanku
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan
(2x40 Menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No.
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
|
1.
2.
|
3.3
4.3
|
Memahami isi kandungan QS. Al-Kautsar
(108) dan QS. Al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial
Mensimulasikan
sikap tolong menolong dan peduli terhadap anak yatim sesuai isi QS.
Al-Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap tolong-menolong sesama
muslim sesuai isi kandungan Hadis tentang tolong-menolong riwayat al-Bukhari
dari Abdullah Ibnu Umar
(المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه...
)
Dan Hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah
(من نفس عن مؤمن كربة
نفس الله عنه كربة.. )
dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...)
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (خير بيت في المسلمين بيت فيه يتيم..)
|
3.3.1. Menjelaskan pengertian peduli sosial
3.3.2. Mengartikan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107)
3.3.3. Mengartikan Hadis tentang perilaku tolong-menolong riwayat al-Bukhari
dari Abdullah Ibnu Umar
(المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه...
)
Dan Hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah
(من نفس عن مؤمن كربة
نفس الله عنه كربة.. )
dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...)
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
(خير بيت في المسلمين
بيت فيه يتيم..)
3.3.4. Menunjukkan sikap yang mencerminkan isi kandungan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un
(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan Hadis tentang perilaku
tolong-menolong riwayat al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar
(المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه...
)
Dan Hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah
(من نفس عن مؤمن كربة
نفس الله عنه كربة.. )
dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...)
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
(خير بيت في المسلمين
بيت فيه يتيم..)
dalam fenomena kehidupan dan akibatnya
4.3.1. Mempresentasikan contoh sikap orang yang tolong-menolong dan
peduli terhadap anak yatim sesuai isi QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan
sikap tolong-menolong sesama muslim sesuai isi kandungan Hadis tentang
tolong-menolong riwayat al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar
(المسلم أخو المسلم لايظلمه ولا يسلمه...
)
Dan Hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah
(من نفس عن مؤمن كربة
نفس الله عنه كربة.. )
dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat
Bukhori dari Sahl bin saad (أنا وكافل اليتيم...)
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah
(خير بيت في المسلمين
بيت فيه يتيم..)
|
C.
MATERI PEMBELAJARAN
1.
Konsep
Kepedulian Sosial menurut Q.S. Al- Kautsar dan Q.S. Al-
a. Kepedulian Sosial
Kata
kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau
menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan
sesuatu. Kepedulian merupakan suatu
sikap memperhatikan atau
menghiraukan urusan orang lain ( sesam
anggota masyarakat). Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang
lain tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang
lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial?
Dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubungan
kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat terjalin harmonis manakala
masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial.
Sikap kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Karena kepedulian sosial mempunyai dampak positif antara lain terwujudnya sikap tolong menolong sehingga
menumbuhkan kerukunan dan dan
kebersamaan yang erat. Banyak cara untuk
membentuk jiwa social dalam kehidupan masyarakat , antara lain :
1) Menyadari
bahwa rezeki adalah berasal dari Allah dan jika Allah menghendaki dapat di
ambil dalam waktu yang relative singkat.
2) Menyadari
bahwa kepedulian social termasuk ibadah yang pasti akan mendapat pahala dari
Allah.
3) Menjauhkan
diri dari sifat rakus(Tamak), kikir dan bakhil.
Konsep kepedulian sosial terdapat
pada surah al-Kautsar dan al- Maun.
2. Surah Al Kautsar dan Al-Maun Tentang Kepedulian
Sosial
a.
Surah
al- Kautsar
!$¯RÎ) »oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ cÎ) t¥ÏR$x© uqèd çtIö/F{$# ÇÌÈ
|
“1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah
yang terputus.”
Surah al-Kautsar terdiri
dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat makiyyah. Surah ini diturunkan oleh
Allah menghibur hati nabi Muhammad.
Adapun isi kandungan surah al- Kautsar sebagai berikut: Ayat 1, menerangkan
tentang Allah telah memberikan yang banyak kepada Nabi Muhammad SAW. Nikmat
yang banyak tersebut disebut Al-Kautsar.Ayat 2, menerangkan
tentang dua perintah kepada Nabi Muhammad saw., khususnya dan umat Islam
pada umumnya, yaitu melaksanakan sholat dan berqurban. Pelaksanaan
dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah swt.
Yang begitu banyak. Ayat 3, menerangkan tentang orang yang
membenci Nabi Muhammad saw. Dan risalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam
ayat ini terdapat lafal al-abtar. Menurut
kebiasaan orang arab, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak
memiliki anak laki-laki.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa isi kandugan surah al-Kautsar
menjelaskan bahwa Allah mengnugerahkan nikmat yang berlimpah kepada nabi
muhammad, sehingga Allah memerintahkan untuk bersyukur denga mendirikan salat
dan berkurban penuh keikhlasan.Orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak
akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat, dia benar-benar orang yang merugi.
b.
Surah al- Ma’un
|M÷uäur& Ï%©!$# Ü>Éjs3ã ÉúïÏe$!$$Î/ ÇÊÈ Ï9ºxsù Ï%©!$# íßt zOÏKuø9$# ÇËÈ
wur Ùçts 4n?tã ÏQ$yèsÛ ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$# ÇÌÈ ×@÷uqsù ú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ tûïÏ%©!$# öNèd crâä!#tã ÇÏÈ tbqãèuZôJtur tbqãã$yJø9$# ÇÐÈ
|
“1. tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama?
2.
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3.
dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5.
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6.
orang-orang yang berbuat riya
7.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna”
Ayat1-3 menjelaskan tentang pendusta agama yaitu orang yang menghardik (
menyia-nyiakan) anak yatim dan enggan memberi makan kepada orang miskin. Ayat 4-7
menjelaskan tentang orang-orang yang melaksanakan salat tetapi mendapat celaka.
Kecelakan disebabkan karena mereka lalai atau mengabaikan waktu salatnya. Orang
yang melalaikan salatnya termasuk pendusta agama. Juga menjelaskan tentang ria, yaitu orang-orang yang berbuat baik
karena ingin memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain bukan ikhlas karena Allah. Al- Ghazali
dalam menjelaskan ria
terjadi jika seseorang menampilkan amal
dalam bentuk ibadah dengan tujuan supaya diperhatikan oleh orang lain, sehingga
ia mendapat tempat di dalam hatinya. Orang yang ria termasuk pendusta
agama karena pernbuatan itu menyekutukan
Allah.
Ayat 7,
mnerupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku bakhil atau kikir
yaitu enggan memberi bantuan kepada orang
lain. Perilaku ini termasuk pendustaan terhadap agama. Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa surah al- Ma’un menjelaskan tentang sifat manusia yang
dipandang oleh Allah sebagai pendusta agama, yaitu: Orang-orang yang menghardik
anak yatim
1)
Enggan memberi bantuan kepada orang lain lain yang sangat membutuhkan
bantuannya.
2)
Orang yang enggan member makan kepada fakir miskun.
3)
Orang yang lalai dalam salat dan ria.
Pengertian
menghardik anak yatim ada dua kategori yaitu menghardik secara verbal dan
menghardik secara non verbal. Menghardik secara verbal yaitu menghardik dengan
ucapan-ucapan yang kasar, sedangkan menghardik yang bersifat nonverbal misalnya bertutur kata lembut dengan anak
yatim , tetapi tidak memberikan makan
dan pakaian yang dan pendidikan yang layak bagi mereka Para pelaku kesewenang-wenangan terhadap yatim, akan
mendapatkan balasan dari Allah swt. antara lain, ditegaskan di surah an-Nisaa’
ayat 10. Allah mengganjar mereka yang memakan harta yatim secara lalim,
sebenarnya menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala neraka.
¨bÎ) tûïÏ%©!$# tbqè=à2ù't tAºuqøBr& 4yJ»tGuø9$# $¸Jù=àß $yJ¯RÎ) tbqè=à2ù't
Îû öNÎgÏRqäÜç/ #Y$tR ( cöqn=óÁuyur #ZÏèy ÇÊÉÈ
Artinya, “ Sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka).”
Kedua, menghina anak yatim sama saja dengan menempuh
jalan ke neraka. Karena, dengan menyakiti hati anak yatim, apa pun doa anak
yatim akan dikabulkan oleh Allah swt. “Doa baik dan buruk dari yatim akan
dikabulkan oleh Allah.,”
3.
Hadis Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak
Yatim
a.
Hadis Tentang Tolong Menolong
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ
يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ
كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ)
رواه البخاري )
|
مَنْ
نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ
عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ
فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ
فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.
|
Hadis
Pertama
"Bahwasanya
Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim
yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh
menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan
saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu
kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa
kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi
(aib)nya pada hari kiamat ” . ( HR. Bukhari )
Hadis kedua
”Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu
kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa
meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di
dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan
menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba
selama hamba itu mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Hadis pertama, Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita agar saling
tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup
manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu
pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat
dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan
pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling
membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Subhannahu wa
Ta’ala telah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)
|
Artinya” ….Dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.
Ta'awun (saling tolong menolong),
adalah merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan
dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya jika kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita ketika
memerlukan bantuan, dan menolongnya ketika dia ditimpa cobaan, serta belas kasihan ketika ia dalam
keadaan lemah. Rasulullah SAW. telah mengajarkan tujuan saling
tolong menolong dalam bermasyarakat adalah bagaikan bangunan:
الْمُؤْمِنُ
لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ
أَصَابِعِه (صحيح البخاري - ج 8 / ص 315(
Artinya:"Mukmin yang satu
dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian
yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela
jari- jari lainnya).” (HR. Bukhari)
|
Coba kalian renungkan , Satu batu merah tentu saja lemah,
meskipun terlihat kuat. Dan seribu batu bata yang berserakan (tidak teratur),
tidak mempunyai nilai karena tidak
bisa membentuk
bangunan. Tetapi manakala batu bata itu disusun dengan teratur
dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan. batu-bata tersebut tidak lagi disebut batu bata tapi berubah
menjadi dinding yang kokoh dan
dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi rumah yang kuat , yang tidak mudah dirobohkan
oleh tangan-tangan yang jahil yang
menghendaki kerusakan. Itulah
ibarat yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan pentingnya sikap gemar
tolong menolong. Allah swt memberikan apresiasi kepada orang yang mau membantu
keperluan saudaranya, maka Allah akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
Hadis kedua, menjelaskan tentang sikap hidup yang harus ditumbuh
kembangkan dalam kehidupan
bermasyarkat sehari-hari. Yaitu,
kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi
aib saudaranya agar tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong
sesama, jika hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan
ikhlas insya Allah akan mendapat balasan dari Allah, yaitu akan dilapangkan,
diringankan, ditutupi aibnya dan
mendapat pertolongan Allah dari
kesusahan-kesusahan di hari kiamat.
b. Hadis Tentang Mencintai Anak Yatim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا وَ عَنْ أَبِي
كَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ
هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَأَشَارَ بَيْنَهُمَا (رواه
مسلم )
|
خَيْرُ
بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ
فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ
فِيْهِ
يَتِيْمٌ يُسَاءُ
اِلَيْهِ . رَوَاهُ
ابْنُ مَاجَهُ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.
|
Hadis Pertama
Artinya:” Aku dan
orang-orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau
menunjukkan telunjuk jari tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (H.R. Muslim)
Hadis kedua
“Sebaik-baik rumah orang islam adalah rumah yang di
dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam
adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (H.R. Ibnu Majjah dari Abu
Hurairah).
Hadis di atas
memberikan motivasi kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim.
Orang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan
memperoleh kedudukan yang tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad
SAW. Layaknyajari telunjuk dan jari
tengah. Anak yatim ialah anak-anak yang belum balig yang ditinggal mati oleh
kedua orang tuanya atau salah satunya. Orang yang pertama yang
bertanggung jawab adalah ahli warisnya untuk memelihara, mendidik, dan
membesarkannya sehingga ia dapat menjalani hidup secara mandiri. Yatim
piatu (istilah di Indonesia) yang diartikan sebagai anak yang ditinggal mati
oleh ayah dan ibunya. Anak-anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang
orang tua untuk perkembangan kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan
hal tersebut, karena ayah atau ibunya sudah meninggal. Maka, diperlukan orang
lain yang dapat menggantikan peran orang tua untuk menuntun mereka ke jalan
yang benar. Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak-anak yang kehilangan orang
tua itu, tidak dapat tumbuh secara seimbang antara jasmani dan rohaninya,
sehingga memungkinkan anak mengalami perkembangan yang timpang. Oleh karena
itu, Rasulullah menganjurkan umat Islam agar mau menggantikan peran ayah dan
ibunya dengan jaminan surga yang berdekatan dengan surga nabi.
Selama ini,
pengertian menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja. Sedang
yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim yang
tinggal di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu
yang menjadi tempat curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian
bantuan untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi yang
intens untuk memahami kebutuhan psikologis maupun pengembangan bakat minat anak
yang bermanfaat bagi masa depannya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah
SAW. pada Hadis tersebut bahwa orang yang menyantuni anak yatim dengan baik
maka ia akan bisa bersama dengan rasulullah SAW. masuk syurga. Hadis kedua menjelaskan rumah yang paling mulia
dalam pandangan nabi Muhammad adalah rumah yang ada anak yatim dan diasuh
dengan baik. Sebaliknya sejelek-jelek rumah adalah apabila di dalamnya ada anak
yatim dan disia-siakan, jika demikian maka aura keberkahan hidup tidak akan
pernah terpancar di rumah tersebut beserta penghuninya.
D.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
a.
Membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar
|
5 Menit
|
2
|
Kegiatan Inti
a.
Mengamati
Peserta didik mencermati gambar yang ada di dalam LKS.
b.
Menanya
Melalui motivasi dari guru, Peserta
didik secara bergantian mengajukan tanggapan dan pertanyaan tentang apa yang
dilihat dan diamati dalam gambar kepada teman maupun guru.
c.
Eksperimen/ Explore
1) Peserta didik secara
berkelompok mencari informasi dan jawaban di Bukalah wawasanmu dalam LKS/
buku pegangan maupun referensi lain
2)
Guru
memberikan tambahan penjelasan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik
tentang hasil pengamatannya.
3)
Peserta
didik secara berkelompok berdiskusi tentang sikap tolong menolong dan peduli terhadap anak
yatim.
d.
Asosiasi
1)
Peserta
didik secara kelompok merumuskan hasil diskusinya.
2)
Peserta
didik secara kelompok menuliskan contoh yang mencerminkan sikap tolong menolong dan peduli terhadap
anak yatim.
e.
Komunikasi
1) Peserta didik mewakili kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
2) Peserta didik bermain peran
untuk memberi contoh sikap yang mencerminkan tolong menolong dan peduli terhadap anak
yatim kemudian peserta didik yang
lain memberikan tanggapan.
3)
Perwakilan peserta didik menyimpulkan tentang isi kandungan QS. Al-Kautsar (108) dan
QS. Al-Ma’un (107) tentang kepedulian sosial.
|
60
Menit
|
3
|
Penutup
|
15
Menit
|
E.
PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN
1.
Penilaian Individu
Pengamatan Sikap
a.
Teknik
Penilaian : Penilaian
individu
b.
Bentuk
Instrumen : Lembar penilaian individu
c.
Format
Penilaian individu
No
|
Nama
Peserta didik
|
Aktifitas
|
Skor
|
|||||||||||||||
Kerjasama
|
Keaktifan
|
Kepedulian
& Kesantunan
|
Inisiatif
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Rubrik Penilaian :
No
|
Indikator
Penilaian
|
Skor
|
|
1.
|
Kerjasama
|
Belum
memperlihatkan kerjasama dengan teman satu kelompok
|
1
|
Mulai
memperliatkan kerjasama dengan teman satu kelompok
|
2
|
||
Mulai
berkembang kerjasama dengan teman satu kelompok
|
3
|
||
Mulai
membudayakan kerjasama dengan teman satu kelompok
|
4
|
||
2.
|
Keaktifan
|
Belum
memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
|
1
|
Mulai
memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
|
2
|
||
Mulai
berkembang keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan tugas
|
3
|
||
Mulai
membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan
tugas
|
4
|
||
3.
|
Kepedulian
dan kesantunan
|
Tidak
mau menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan pendapatnya dengan bahasa
yang kurang santun
|
1
|
Kurang
dapat menghargai pendapat orang lain dan kurang santun
|
2
|
||
Menghargai
orang lain namun kurang santun dalam menanggapi pendapat
|
3
|
||
Menghargai
orang lain dan menanggapi pendapat dengan santun
|
4
|
||
4.
|
Inisiatif
|
Belum
memperlihatkan Inisiatifnya
|
1
|
Mulai memperlihatkan
Inisiatifnya
|
2
|
||
Mulai
berkembang Inisiatifnya
|
3
|
||
Mulai
membudayakan Inisiatifnya
|
4
|
||
Total
|
16
|
e. Pedoman
penskoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor yang
diperoleh x 100
Jumlah
Skor Maksimal(16)
2. Penilaian kelompok
a. Format Penilaian
No.
|
Nama peserta didik
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
Maks.
|
Nilai
|
Ketuntasan
|
Tindak
Lanjut
|
||||
1
|
2
|
3
|
T
|
TT
|
R
|
P
|
||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Aspek dan rubrik penilaian
kelompok:
No
|
Indikator Penilaian
|
Skor
|
|
1
|
Kejelasan
dan kedalaman informasi.
|
Memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna
|
30
|
Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna
|
20
|
||
Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap
|
10
|
||
2
|
Keaktifan
dalam diskusi
|
berperan
sangat aktif dalam diskusi
|
30
|
berperan
aktif dalam diskusi
|
20
|
||
kurang aktif
dalam diskusi
|
10
|
||
3
|
Kejelasan
dan kerapian presentasi.
|
mempresentasikan dengan
sangat jelas dan
rapi
|
30
|
mempresentasikan
dengan jelas dan rapi,
|
20
|
||
mempresentasikan dengan
sangat jelas dan kurang
rapi
|
10
|
||
Jumlah skor maksimal
|
180
|
c.
Pedoman Pen-Skoran
Nilai
|
=
|
Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh
|
x
|
100
|
Jumlah Skor maksimal
|
3. Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b.
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan uraian
c.
Kisi-kisi :
Pilihlah
jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
1.
Tolong-menolong dalam kehidupan
sangat dibutuhkan, kesadaran seseorang bahwa ia tidak akan mampu memenuhi
segala kebutuhannya sendiri, mendorong seseorang memiliki sikap .....
a. pesimis
b. egois
c. pemaaf
d. suka menolong
2. وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ
اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ Hadis tesebut
menjelaskan adanya himbauan kepada setiap muslim untuk ....
a. memelihara
anak yatim
b. memberikan
sedekah
c. membantu
saudaranya
d. menjaga
persatuan
3. الْمُسْلِمُ
أَخُو الْمُسْلِمِ Terjemahan Hadis
tersebut ialah ....
a. orang Islam
itu memiliki kedudukan yang tinggi
b. seorang
muslim adalah saudara muslim yang lain
c. orang Islam
harus berakhlak mulia
d. setiap orang
Islam akan selamat
4. Pak
Amiruddin seorang kaya di kampungnya. Kehidupan masyarakat di sekitarnya
mayoritas kekurangan. Siapa saja yang meminjam uang kepadanya selalu diberi
dengan syarat mengembalikannya harus ada kelebihan 5 %. Sikap Pak Amiruddin
jika dikaitkan dengan tolong menolong ialah .....
a. dapat
dipahami karena menolong pasti mendapat imbalan
b. pandai
memanfaatkan kesempatan
c. tidak
memperdulikan nasib masyarakat di sekitarnya
d. memperlihatkan
sikap tolong menolong yang benar
5.
الدُّنْيَاوَاْلاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَمُسْلِمًاسَتَرَهُ الله فِى Potongan Hadis tersebut berisi tentang janji Allah terhadap
muslim yang menjaga rahasia saudaranya yaitu …
a.
Allah akan menyembunyikan keserakahannya nanti pada hari kiamat
b.
Allah akan menutupi aibnya nanti
pada hari kiamat
c.
Allah akan menyembunyikan rahasianya di dunia
d.
Allah akan menutupi rasa malunya nanti di hari kiamat
Jawablah pertanyaan
di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan
mengapa orang islam wajib memiliki kepedulian sosial?
2. Jelaskan
bagaiman perwujudan rasa syukur terhadap nikmat Allah menurut surah al-
Kautsar!
3. Sebutkan 5
dampak positif sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim dalam kehidupan!
4. Sebutkan 3
contoh perilaku orang yang mendustakan agama yang terjadi di masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari!
5. Sebutkan 3
keterkaitan kandungan hadis tentang
tolong menolong dan mencintai anak yatim dalam kehidupan!
KUNCI
JAWABAN
Pilihan ganda:
NO
|
JAWABAN
|
1
|
D
|
2
|
C
|
3
|
B
|
4
|
C
|
5
|
B
|
Soal Uraian:
NO
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1
|
Sebab
manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa mengadakan hubungan dengan sesama , manusia juga makhluk yang tidak mampu memenuhi
kebutuhannya tanpa bantuan orang lain, untuk memenuhi kebutuhannya manusia
perlu mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak lain. Kerjasama dengan
orang lain dapat terbina dengan baik jika masing-masing pihak mempunyai
kepedulian sosial.
|
5
|
2
|
Perwujudan
rasa syukur atas nikamat yang telah diberikan kepada kita menurut surah
al-Kautsar adalah dengan melaksanakan salat
dan berkurban. Salat sebagai bukti kehambaan manusia dihadapan Allah,
berkurban merupakan ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu ibadah kepada
Allah yang mementingkan ketaatan dan keihlasan. Kurban juga memiliki nilai
ibadah sosial karena sebagian daging kurban dibagikan kepada masyarakat,
fakir miskin utamanya.
|
5
|
3
|
a. Terwujudnya Islam sebagai rahmatan lil alamin
b. Terjalinnya hubungan persaudaraan yang erat di masyarakat
c. Menciptakan kondisi masyarakat yang kuat dan harmonis
d. terwujudnya pemerataan kesejahteraan
e. menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.
|
5
|
4
|
a.
Menyia-nyiakan anak yatim
b.
Tidak peduli terhadap nasib orang miskin
c.
orang yang mengabaikan salat dan ria ketika beribadah
|
|
5
|
a Tolong
menolong dan mencintai anak yatim merupakan bukti pelaksanaan terhadap ajaran
islam, sebab jika mengabaikan termasuk sebagai pendusta agama
b. Tolong
menolong dan mencintai anak yatim memiliki nilai ibadah yang berdimensi
sosial.
c. Sikap
gemar menolong dan peduli dengan nasib anak yatim merupakan dakwah bil hal
sehingga akan menarik simpati dari orang-orang yang lemah imannya.
|
5
|
|
Skor maksimal
|
25
|
e. Pedoman
Pen-skoran
![]() |
4. Keterampilan
Kisi-kisi : Menghafalkan juz amma
F.
METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan :
Saintifik
2. Model Pembelajaran : model direct instruction (model pengajaran langsung)
3.
Metode
Pembelajaran : Ceramah, Tanya
Jawab, Diskusi, Bermain Peran.
G.
MEDIA / ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.
Media
/ Alat Pembelajaran
a.
Whiteboard
b.
Board
Marker
2.
Bahan
dan Sumber belajar
a.
Al-Qur’an
dan terjemahnya.
b.
Buku
Guru Al-qur’an Hadis MTS kelas VIII. Penyususn ; Kementerian Agama RI, Jakarta: 2014, Al-qur’an Hadis, kelas VIII Semester I.
c.
Buku
Siswa Al-qur’an Hadis MTS kelas VIII. Penyususn ; Kementerian Agama RI, Jakarta: 2014, Al-qur’an Hadis, kelas VIII Semester I.
d.
Website
terkait materi tentang Al-qur’an Hadis.
Mengetahui, Semarang,
12 Agustus 2016
Guru Pamong Guru Praktikan
Syamsudin, S.Pd.I Siti
Chaizatul Munasiroh
Kepala
MTs
Darul Ulum
Mustofa,
S.Pd. I
Komentar