Langsung ke konten utama

Contoh RPP Qurdis MTs kelas IX kurtilas



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                        : MTs DARUL ULUM SEMARANG
Mata Pelajaran             : Al-Qur’an Hadis
Kelas/Semester            : IX/1
Materi Pokok               : Hadis-hadis tentang Kelestarian Alam
Alokasi Waktu              : 1 Pertemuan (2x40 Menit)

A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1          : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2          :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,   gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3          :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4          :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.     KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.





3.3





4.1


4.2


4.3
Memahami keterkaitan isi kandungan hadis tentang perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan fenomena kehidupan dan akibatnya
Menulis hadis tentang  menjaga dan melestarikan lingkungan alam
Menerjemahkan hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam 
Menghafal hadis tentang menjaga dan melestarikan lingkungan alam
3.3.1. Pesererta didik diharapkan mampu memahami isi kandungan hadis tentang perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan fenomena kehidupan dan akibatnya
4.1.1. Pesererta didik diharapkan mampu menulis hadis tentang  menjaga dan melestarikan lingkungan alam
4.2.1. Pesererta didik diharapkan mampu menerjemahkan hadis tentang  menjaga dan melestarikan lingkungan alam
4.3.1. Pesererta didik diharapkan mampu menghafal hadis tentang  menjaga dan melestarikan lingkungan alam 






C.     MATERI PEMBELAJARAN
Lestari artinya keberlangsungan, keberlanjutan. Kelestarian alam berarti tetap terjaganya keberlangsungan alam, sehingga keberlanjutannya dapat dirasakan oleh generasi sesudahnya. Kita sebagai mahluk penghuni bumi saatini, pada dasarnya meminjam bumi ini kepada generasi sesudah kita. Oleh karenanya menjadi kewajiban kita untuk tetap menjaga dan melestarikannya, sehingga pada saatnya kita kembalikan dealam keadaan tetap utuh atau lebih baik.  Islam sangat memperhatikan hal tersebut sebagaimana tercermin dalam beberapa hadis berikut:
1.      Hadis pertama,
قال رسول الله ص.م مَنْ أَحْيى أَرْضًا مَيِّتَةً فَهِيَ لَهُ  (رواه الترميذى)
Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa menghidupkan bumi yang mati maka (bumi) itu menjadi miliknya (HR. Tirmidzi)
       Bumi yang mati pada hadis tersebut mempunyai beberapa makna. Yaitu bumi yang kering, tidak berair sehingga gersang tidak menumbuhkan tanaman. Dan bisa juga diartikan bumi yang tidak terawat sehingga tidak memberi manfaat/ tidak produktif dan tidak bertuan. Rasulullah SAW menyatakan barang siapa yang mampu menghidupkan bumi yang mati itu maka bumi tadi menjadi miliknya. Dapat dipahami bahwa, barang siapa mampu menjadikan tanah gersang tadi menjadi produktif dan menghasilkan manfaat, maka ia berhak mendapatkan bumi tadi, dan itu akan menjadi miliknya.
Perlu dipahami, bahwa tanah dan bumi pada zaman Rasulullah SAW sangat luas dan lebih luas daripada jumlah penduduk pada saat itu. Sehingga sangat dimungkinkan banyak tanah yang tidak terawat tentunya tanah tersebut bukan hak milik siapa-siapa, sehingga Rasulullah SAW menyatakan orang yang merawatnya berhak menjadikan tanah tadi menjadi hak miliknya. Hal tersebut merupakan penghargaan bagi siapa yang peduli terhadap kelestarian lingkungan alam. Seseorang yang menghidupkan  bumi akan mendapatkan dua keuntungan yaitu mendapatkan hasil dari tanah yang diolah dan juga memperkecil terjadinya erosi atau pengikisan tanah yang dampaknya pasti akan bisa dirasakan oleh semua penduduk.
2.      Hadis kedua
قال رسول الله ص.م: مَنْ حَفَرَ بِئْرًا فَلَهُ أَرْبَعُوْنَ ذِرَاعًا عَطَنًا لِمَاشِيَتِهِ (رواه ابن ماجه)
Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa menggali sumur maka ia berhak 40 hasta sebagai kandang ternaknya. (HR. Ibnu Majah)
      Pada hadis tersebut, Rasulullah SAW menjanjikan hadiah khusus bagi siapa saja yang berupaya dan mengusahakan adanya air dengan menggali sumur, maka ia berhak atas sebidang tanah. Karena sumur merupakan sumber air dan kehidupan manusia. Penggalian sumur berarti dibuka sumber kehidupan bagi seluruh makhluk yang bernyawa termasuk juga hewan. Maka Rasulullah SAW memberi penghargaan bagi siapa yang peduli terhadap pengadaan air ini dengan diberikannya hak atas tanah disekitar sumur tersebut seluar 40 hasta atau seluas kurang lebih 1.258 m2.
Memahami hadis tersebut, perlu mengetahui konteks tempat dan zamannyya, dan keadaan saat beliau bersabda. Di jazirah Arab dan sekitarnya pada umumnya merupakan kawasan gersang dan tandus, tidak banyak kehidupan. Adanya air merupakan harapan kehidupan baru. Kita ingat kisah Nabi Ismail dan Hajar, ketika sebelum ada zam-zam, maka wilayah disekitarnya adalah tandus, tak berpenghuni. Namun setelah adanya karunia Allah (zam-zam), maka beransur-ansur manusia mulai berdatangan dan menetap di sana. Al hasil sekarang menjadi kota besar yang padat penghuninya (Makkah Al Mukarramah). Oleh karenanya siapapun yang berhasil membuat sumur, maka ia telah berjasa besar bagi kehidupan dan berarti ia berjasa kepada kelestarian alam.
Kata “sebagai kandang ternaknya” dalam hadis tersebut, memberikan motivasi kepada orang-orang yang memang pada saat itu banyak yang bermata pencaharian sebagai peternak, maka hadiah sebidang tanah untuk kandang ternak di dekat sumber air merupakan sesuatu yang menggembirakan.  Kalimat tersebut juga menjelaskan akan pentingnya menjaga kelestarian alam hewani, dengan membuat kandang di dekat sumur merupakan bukti kepedulian Islam untuk menjaga dan melestarikan hewan ternak. Oleh sebab itu, menjaga kelangsungan hidup hewani berarti juga menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri karena salah satu sumber makanan manusia juga diperoleh dari hewani selain berasal dari nabati.
      Pada kedua hadis tersebut, kita dapat menangkap makna, seakan Rasulullah membuat sayembara terbuka, agar manusia termotivasi untuk memulai adanya kehidupan baru melalui pembukaan lahan baru dan penggalian sumur.

3.      Hadis ketiga
نَهَى رَسُوْلُ الله ص.م عَنْ إِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَ الْبَهَائِمِ (رواه أحمد)
Rasulullah SAW melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang (HR. Ahmad)
      Hadis ini, menjelaskan tentang menjaga kelestarian hidup binatang dengan larangan mengebirinya. Mengebiri binatang adalah merekayasa sedemikian rupa terhadap mahluk hidup agar tidak dapat bereproduksi. Ada pengebirian binatang yang dilakukan dengan membuang sebagian organ reproduksinya ada juga yang tetap mengupayakan mengupayakan agar organ repruduksinya tetap utuh namun sedah tida berfungsi.
      Pada zaman dulu pengebirian binatang dilakukan dengan tujuan agar binatang yang dikebiri dapat tumbuh dengan cepat dan gemuk, serta agar lebih kuat  fisiknya,  karena makanan yang dikonsumsi tidak disalurkan untuk reproduksi.
      Islam melarang pengebirian semacam ini karena hal tertsebut menjadi salah satu sebab punahnya generasi bitang yang dikebiri (tidak lestari) dan berarti pula telah merampas naluri dasar suatu binatang, yaitu melestarikan generasinya.

4.      Hadis keempat
أَنَّ النَّبِيَّ ص.م نَهَى صَيْرِ الرُّوْحِ وَ عَنْ إِخْصَاءِ الْبَهَائِمِ نَهْيًا شَدِيْدًا (رواه البزار)
Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang (seseorang) mengurung setiap yang bernyawa dan mengebiri binatang-binatang dengan larangan yang keras. (HR. Al-Bazzar)
Pada  hadis ini, selain melarang mengebiri binatang, Islam juga peduli akan hal kebebasan binatang dengan melarang mengurungnya, sehingga mereka terlepas dari habitatnya.  Larangan mengurung binatang, karena hal tersebut bisa mengakibatkan binatang terampas kebebasannya, tidak mendapatkan makanan yang ia kehendaki, dan bisa merampas hak reproduksinya yang ujung-ujungnya bisa menjadi sebab kepunahannya.
Banyak manusia yang tidak memikirkan bahwa hewan pun bisa stres atau mengalami tekanan batin seperti halnya manusia karena terkurung dalam kandangnya. Apalagi dikurung hanya satu ekor tanpa pasangannya. Sebagaimana manusia hewan pun punya naluri untuk hidup berpasangan. Beberapa pendapat muncul tentang hukum mengurung binatang menurut prespektif fiqh dengan berbagai syarat dan tingkatan. Karena memang tidak dapat dipungkiri. Pada kondisi tertentu apabila suatu binatang dibiarkan bebas di alam, justru akan terancam kelestariannya, sehingga diambil langkah untuk ditangkarkan dan dikembang biakkan dan pada saatnya akan dilepaskan ke alam bebas.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, manusia beternak  binatang tidak sebagaimana dilakukan pada jaman dulu. Dulu orang beternak hanhya beberapa jumlahnya, sedangkan sekarang seorang peternak memiliki ternak dengan jumlah yang besar, ribuan (tidak seperti dulu),untuk  memenuhi kebutuhan konsumsi manusia, seperti kebutuhan daging, telur, dan lain-lain. yang tidak dapat dipenuhi dengan beternak cara konvensional, dilepas dialam bebas, dengan jumlah yang terbatas. Melainkan dengan cara modern dan jumlah yang banyak, sehingga harus dikandangkan.

D.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan
Waktu
1
Pendahuluan
a.       Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar
  1. Mengecek kehadiran, kerapian berpakaian dan kesiapan Peserta didik serta memposisikan tempat duduk sesuai dengan kegiatan pembelajaran
  2. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu
d.       Guru memberi penjelasan dan pengantar tentang cakupan materi yang akan dipelajari
5 Menit
2
Kegiatan Inti
a.       Mengamati
Peserta didik mencermati gambar bencana alam yang sudah tersedia di dalam LKS/Buku pegangan peserta didik.
b.      Menanya
Melalui motivasi dari guru, Peserta didik secara bergantian mengajukan tanggapan dan pertanyaan tentang apa yang dilihat dan diamati dalam gambar  kepada teman maupun guru.
c.       Eksperimen/ Explore
1)      Peserta didik mencari informasi dan jawaban di Bukalah wawasanmu dalam LKS/ buku pegangan peserta didik  maupun referensi lain.
2)      Peserta didik mendiskusikan beberapa masalah mengenai isi kandungan hadis tentang perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan fenomena kehidupan dan akibatnya dalam suatu kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
d.      Asosiasi
1)      Peserta didik secara kelompok merumuskan hasil diskusinya tentang hadis tentang perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan fenomena kehidupan dan akibatnya
2)      Peserta didik secara individu menuliskan contoh fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari
e.        Komunikasi
1)      Peserta didik mewakili kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian kemudian peserta didik yang lain memberikan tanggapan
2)      Perwakilan peserta didik menyimpulkan isi kandungan hadis tentang perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan alam dengan fenomena kehidupan dan akibatnya
60 Menit
3
Penutup
  1. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dalam setiap kelompok sebagai evaluasi hasil pembelajaran secara lisan
  2. Peserta didik merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya
  3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas individu bagi peserta didik
  4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
  5. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat
15 Menit


E.     PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN
1.      Penilaian Individu
Pengamatan Sikap
a.      Teknik Penilaian               : Penilaian individu
b.      Bentuk Instrumen : Lembar penilaian individu
c.       Format Penilaian individu
No
Nama Peserta didik
Aktifitas
Skor
Kerjasama
Keaktifan
Kepedulian & Kesantunan
Inisiatif
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1


















2



















d.      Rubrik Penilaian   :
No
Indikator Penilaian
Skor
1.
Kerjasama
Belum memperlihatkan kerjasama dengan teman satu kelompok
1
Mulai memperliatkan kerjasama dengan teman satu kelompok
2
Mulai berkembang kerjasama dengan teman satu kelompok
3
Mulai membudayakan kerjasama dengan teman satu kelompok
4
2.
Keaktifan
Belum memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan tugas
1
Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan tugas
2
Mulai berkembang keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan tugas
3
Mulai membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi dan selama proses melaksanakan tugas
4
3.
Kepedulian dan kesantunan
Tidak mau menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang kurang santun
1
Kurang dapat menghargai pendapat orang lain dan kurang santun
2
Menghargai orang lain namun kurang santun dalam menanggapi pendapat
3
Menghargai orang lain dan menanggapi pendapat dengan santun
4
4.
Inisiatif
Belum memperlihatkan Inisiatifnya
1
Mulai memperlihatkan Inisiatifnya
2
Mulai berkembang Inisiatifnya
3
Mulai membudayakan Inisiatifnya
4
Total
16

e.       Pedoman penskoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh    x  100
                Jumlah Skor Maksimal(16)

2.      Penilaian kelompok
a.      Format Penilaian

No.
Nama peserta didik
Aspek yang dinilai
Skor
Maks.
Nilai
Ketuntasan
Tindak
Lanjut
1
2
3
T
TT
R
P
1










2










3










4










5










6










7










b.      Aspek dan rubrik  penilaian kelompok:

No
Indikator Penilaian
Skor

1
Kejelasan dan kedalaman informasi.
Memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna
30
Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan  kurang sempurna
20
Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap

10
2
Keaktifan dalam diskusi
berperan sangat aktif dalam diskusi
30
berperan aktif dalam diskusi
20
kurang aktif dalam diskusi
10

3
Kejelasan dan kerapian presentasi.
mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi
30
mempresentasikan dengan jelas dan rapi,
20
mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi
10
Jumlah skor maksimal
180

c.       Pedoman Pen-Skoran

Nilai
=
Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh
x
100
Jumlah Skor maksimal


a.       Pengetahuan
a.      Teknik Penilaian               : Tes Tertulis
b.      Bentuk Instrumen : Uraian
c.       Kisi-kisi   :

1.      Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa menghidupkan bumi yang mati maka (bumi) itu menjadi miliknya (HR. Tirmidzi)
........................................................................................................................
.................... (20 Poin)....................................................................................................
2.      Rasulullah SAW bersabda:barangsiapa menggali sumur maka ia berhak 40 hasta sebagai kandang ternaknya. (HR. Ibnu Majah)
......................................................................................................................
.......................... (20 Poin)............................................................................................
3.      Rasulullah SAW melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang (HR. Ahmad)
......................................................................................................................
............................... (20 Poin).......................................................................................
4.      Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang (seseorang) mengurung setiap yang bernyawa dan mengebiri binatang-binatang dengan larangan yang keras. (HR. Al-Bazzar)
......................................................................................................................
.......................... (20 Poin)............................................................................................
5.      Bagaimana pendapatmu tentang banyaknya orang yang memelihara piaraannya dengan caradi kurung? Berikan alasanmu ………………………………….....….....
...........(20 Poin)……………………………………………………………….............

Nilai
=
Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh
x
100
Jumlah Skor maksimal

b.      Keterampilan
a.      Kisi-kisi   : Menghafalkan juz amma
F.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Pendekatan                            : Saintifik
2.   Model Pembelajaran               : model direct instruction (model pengajaran langsung)
3.      Metode Pembelajaran            : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Hafalan
G.    MEDIA / ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.      Media / Alat Pembelajaran
a.       Whiteboard
b.      Board Marker
2.      Bahan dan Sumber belajar
a.       Al-Qur’an dan terjemahnya.
b.      Buku Guru Al-qur’an Hadis MTS kelas IX: Penyusun ; Dra. Dihliz Zuna’im, Jakarta: 2013, Al-qur’an Hadis, kelas IX Semester I.
c.       Buku Siswa Al-qur’an Hadis MTS kelas IX: Penyusun ; Dra. Dihliz Zuna’im, Jakarta: 2013, Al-qur’an Hadis, kelas IX Semester I.
d.      Website terkait materi tentang Al-qur’an Hadis.

Mengetahui,                                                              Semarang, 12 Agustus 2016
Guru Pamong                                                            Guru Praktikan


Syamsudin, S.Pd.I                                                     Siti Chaizatul Munasiroh

Kepala
MTs Darul Ulum



Mustofa, S.Pd. I

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian,Objek,Ruang lingkup serta Sejarah dan Pertambahan Ulumul Qur'an

PENGERTIAN, OBJEK, RUANG LINGKUP, SERTA SEJARAH DAN PERTAMBAHAN ULUMUL QUR’AN MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen Pengampu: M ufidah , M.Pd.i DI SUSUN OLEH : 1.     MUSTOFA                              ( 133111043 ) 2.     YUSUF   HAMDANI                ( 133111044 ) 3.     SITI CHAIZATUL   M.            ( 133111045 ) 4.     USWATUN   KHASANAH      ( 133111046 ) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN WALISONGO SEMARANG 2013 I.        PENDAHULUAN Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Kita...

Mengatasi kelemahan tes obyektif dan subyektif

UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KELEMAHAN-KELEMAHAN TES OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF TUGAS Mata kuliah : EVALUASI PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : Drs. H. Karnadi M.Pd. DI SUSUN OLEH : Khairul Anam                               (133111038) Siti Chaizatul Munasiroh             ( 133111045) Laila Romdhoningsih                  (133111073) Faizatul Dina                                (133111135) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2015 A.      Kelema...

FILSAFAT SUHRAWARDI

PEMIKIRAN FILSAFAT SUHRAWARDI (1153-1191 M) MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Filsafat Islam Dosen Pengampu: Dr. Mahfud Junaedi, M. Ag.   DI SUSUN OLEH : 1.       SITI CHAIZATUL MUNASIROH             ( 133111045) 2.       AGUNG SUPRAYITNO                           (133111051 ) 3.       DEWI HUSNAWATI                                 (133111079 ) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN WALISONGO SEMARANG 2014 I.          PENDAHULUAN Ketika filsafat muncul dalam kehid...