Langsung ke konten utama

Membentuk mental anti korupsi

PENTINGNYA KEJUJURAN DALAM MEMBANGUN GENERASI MUDA  ANTI KORUPSI
Oleh : Siti Chaizatul M. (133111045)


“KORUPSI” mungkin itu alternatif tercepat dan tersingkat untuk menjadikan seseorang kaya mendadak. Di era modern ini negara Indonesia menjadi lahan tersubur bagi para ‘tikus berdasi’ untuk berkembangbiak. Serangkaian amunisi dan berbagai hukuman dari peraturan-peraturan yang telah diberlakukan, ternyata belum berdampak signifikan terhadap pemberantasan tindakan korupsi  yang semakin menjamur di kalangan Wakil rakyat. Hal itu dapat kita lihat dengan adanya berita di telivisi maupun surat kabar yang hampir setiap hari menyajikan berita tentang tindak pidana korupsi. Dari kalangan pejabat daerah sampai pejabat pusat.

Tapi  Jangan salah!! Bukan hanya mereka yang melakukan tindakan  tersebut, tanpa kita sadari kitapun sebagai mahasiswa sering melakukan hal tersebut. Bedanya,  kita tidak berhubungan langsung dengan uang tapi lebih sering dengan sikap dan attitude kita sehari-hari seperti masalah kejujuran dan kedisiplinan. Fenomena yang terjadi di tengah kehidupan kita di kala ujian dan tes semester datang, tak sedikit Mahasiswa yang melakukan penyontekan dan juga saling berbagi hasil jawaban. Itu menunjukkan sudah tumbuhnya sikap ketidakjujuran terhadap diri sendiri dan orang lain, hal demikian tidak kecil kemungkinannya menjadi cikal bakal lahirnya kader calon korupsi baru dimasa yang akan datang. Memang memprihatinkan jika memikirkan bahwa generasi muda yang akan mewarisi bangsa ini sudah banyak yang berlatih untuk membobrokkan moral dan bangsanya sendiri.

Dari fenomena yang terjadi tersebut maka sangatlah perlu Mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam memberantas tindak korupsi yang demikian membahayakan untuk masa depan negara. Keterlibatan Mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya antikorupsi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan antikorupsi di masyarakat, karena tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat.

Untuk dapat berperan aktif, Mahasiswa perlu bekal pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang berperan menjadi agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat tersebut, hendaknya tidak hanya dalam ucapan tapi dicerminkan juga lewat tindakan dan sikapnya sehari-hari, seperti contoh di atas,  dimulai dari hal yang sederhana yaitu membiasakan sikap jujur dan disiplin tepat waktu khusunya saat ujian atau tes semesteran.

 Agar laju pertumbuhan korupsi ini benar-benar bisa diperlambat dan dihentikan, maka antara pemerintah dan masyarakat harus bisa saling bekerja sama, seiring sejalan dalam membrantas tindak korupsi ini. Jika mahasiswa dan masyarakat sudah mulai berjalan dengan upaya pencegahan, maka pemerintah diharapkan agar bisa memberikan tindakan dan hukuman yang tegas tapi  tidak sampai hukuman mati. Tapi pemerintah bisa melakukan hukuman pengasingan terhadap orang-orang yang berbuat korupsi atau membuat penjara yang jauh terpencil di negeri ini tentu dalam waktu yang cukup lama, tidak hanya beberapa tahun saja agar para pelaku jera dan dapat di jadikan contoh bagi yang lain. Kiranya hukuman itu pantas diberikan kepada para koruptor karena mereka menjajah negerinya sendiri, menjadikan kepercayaan rakyat sebagai ladang untuk memperkaya diri. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu masyarakat dan pemerintah akan bisa  membunuh budaya korupsi yang ada di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian,Objek,Ruang lingkup serta Sejarah dan Pertambahan Ulumul Qur'an

PENGERTIAN, OBJEK, RUANG LINGKUP, SERTA SEJARAH DAN PERTAMBAHAN ULUMUL QUR’AN MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen Pengampu: M ufidah , M.Pd.i DI SUSUN OLEH : 1.     MUSTOFA                              ( 133111043 ) 2.     YUSUF   HAMDANI                ( 133111044 ) 3.     SITI CHAIZATUL   M.            ( 133111045 ) 4.     USWATUN   KHASANAH      ( 133111046 ) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN WALISONGO SEMARANG 2013 I.        PENDAHULUAN Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Kita...

Mengatasi kelemahan tes obyektif dan subyektif

UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KELEMAHAN-KELEMAHAN TES OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF TUGAS Mata kuliah : EVALUASI PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : Drs. H. Karnadi M.Pd. DI SUSUN OLEH : Khairul Anam                               (133111038) Siti Chaizatul Munasiroh             ( 133111045) Laila Romdhoningsih                  (133111073) Faizatul Dina                                (133111135) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2015 A.      Kelema...

FILSAFAT SUHRAWARDI

PEMIKIRAN FILSAFAT SUHRAWARDI (1153-1191 M) MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Filsafat Islam Dosen Pengampu: Dr. Mahfud Junaedi, M. Ag.   DI SUSUN OLEH : 1.       SITI CHAIZATUL MUNASIROH             ( 133111045) 2.       AGUNG SUPRAYITNO                           (133111051 ) 3.       DEWI HUSNAWATI                                 (133111079 ) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN WALISONGO SEMARANG 2014 I.          PENDAHULUAN Ketika filsafat muncul dalam kehid...